Selasa, 09 Desember 2008

Profil Sekolah SMK YZA 4

SEJARAH SINGKAT SMK YZA 4 BOGOR

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YZA 4 Bogor awal berdiri bernama SMEA YZA Ciawi yang berkedudukan di Jl. Raya Ciawi Km 9 Bogor. Merupakan salah satu sekolah yang didirikan dibawah naungan Yayasan Zelani Al Mansyur Cipaku Bogor.
Sehubungan dengan banyaknya siswa yang berasal dari wilayah Kota Bogor dan dirasakan terlalu jauh untuk ke Ciawi, maka pada tahun 1989/1990 dibuka cabang SMEA YZA Semeru Bogor yang berlokasi di jalan Dr. Semeru No. 59 Bogor.
Dikarenakan sejak tahun 1990 tidak di perkenankan ada kelas jauh untuk satu sekolah, maka pada tahun 1991 SMEA YZA Semeru memisahkan diri dari SMEA YZA Ciawi, dan resmi sebagai sekolah mandiri dengan nama SMEA YZA 2 Bogor, berstatus DIAKUI.
Berdasarkan Surat Keputusan Direjen. Pendidikan dan Menengah No. 488/C/Kep/I/1992 Tanggal 31 Desember 1992 tentang piagam Akreditasi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA ) Kejuruan Swasta.Sehubungan diberlakukannya Kurikulum SMK 1994 Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 080/U/1993, Tanggal 27 Februari 1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (Kurikulum SMK). Maka sejak tahun pelajaran 1994/1995 secara otomatis SMEA YZA 2 Bogor Berganti nama manjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok Bisnis dan Manajemen YZA 2 Bogor.Kemudian berdasarkan Surat Edaran Kepala Bidang Dikmenjur Kanwil Dikbud Jawa Barat No. 150/102.8h/MN.1997 tanggal 28 mei 1997 tentang perubahan Nomenklatur SMK Swasta , maka sejak tahun pelajaran 1997/1998 SMK BM YZA 2 Bogor berganti nama menjadi SMK YZA 4 Bogor .
Usaha SMK YZA 4 untuk meningkatkan perkembangan, telah membawa hasil yang luar biasa ditandai dengan meningkatnya Status Akreditasi Sekolah menjadi DISAMAKAN yaitu pada tanggal 10 maret 1998, berdasarkan SK DIRJEN DIKDASMEN R.I. Nomor : 35/ CC7/Kep/MN/1998.Dan pada tanggal 26 Januari 2006 berdasarkan Surat Keputusan BADAN AKREDITASI SEKOLAH (BAS) Provinsi Jawa Barat No. 02.00/001/BAS/2006 tentang Hasil Akreditasi Sekolah tahun 2005 SMK YZA 4 berhasil memperoleh nilai sebagai berikut :
Akuntansi = Terakreditasi “A” dengan nilai (86,90)
Penjualan = Terakreditasi “A” dengan nilai (91,30)
Adm. Perkantoran = Terakreditasi ‘A” dengan nilai (90,45)

Visi dan Misi SMK YZA 4 BOGOR

1. VISI :
“Memberdayakan SMK menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang berstandar nasional/ internasional dibidang Bisnis Manajemen”.
- Tahun 2010 terunggul di Kota Bogor
- Tahun 2015 terunggul di Tingkat Provinsi- Tahun 2020 terunggul di Nasional

2.MISI :
a. Memberdayakan layanan pendidikan dan latihan yang berkualitas.
b. Menghasilkan tamatan yang mampu bersaing untuk mengisi lowongan kerja maupun mandiri
di bidang Bisnis Manajemen.
c. Memberikan layanan jasa yang memuaskan dan mampu bersaing dengan usaha sejenis, bagi
masyarakat pada umumnya dalam bidang Bisnis Manajemen

Struktur Organisasi SMK YZA 4 Bogor

STRUKTUR ORGANISASI
SMK YZA 4 BOGOR T-P 2008/2009








Staf Pengajar






Minggu, 30 November 2008

KURIKULUM SMK YZA 4

Kurikulum yang digunakan mengacu pada “Garis–garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) Kurikulum SMK“ edisi tahun 2006. Adapun Program Keahlian yang dibuka di SMK YZA 4 Bogor, meliputi 3 (Tiga) Program Keahlian yaitu :1. Program Keahlian : Perdagangan2. Program Keahlian : Administrasi Perkantoran3. Program Keahlian : Akuntansi1. PROGRAM KEAHLIAN : PENJUALANa. Tujuan Program Keahlian Perdagangan :1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khusus Perdagangan.2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisnis dan manjemen, khusus Perdagangan.3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khusus Perdagangan.4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.b. Jabatan dan Lingkup Pekerjaan : Jabatan tamatan program keahlian adalah tenaga penjualan, dalam lingkup pekerjaan Perdagangan.c. Profil Kompetensi Tamatan :1. Melaksanakan pelayanan prima2. Membuka usaha berskala kecil3. Mampu mengerjakan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang skala kecil.4. Mengetik bebagai naskah / dokumen5. Membuat surat niaga6. Menerapkan prinsip pemasaran barang / jasa.7. Mengoperasikan mesin–mesin bisnis8. Melakukan penjualan / marketing2. PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI PERKANTORANa. Tujuan Program Keahlian Administrasi Perkantoran1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manjemen, khusus sekretaris.2. Mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisnis dan manjemen, khusus sekretaris.3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengsi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen.4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.b. Jabatan dan Lingkup Pekerjaan :Jabatan tamatan program keahlian administrasi perkantoran adalah sekretaris yunior, dalam pekerjaan sekretaris.c. Profil Kompetensi Lulusan 1. Melaksanakan Pelayanan prima2. Membuat surat niaga dan menerapkan sistem kearsipan3. Mengelola Administrasi Perkantoran4. Mampu mengerjakan pekerjaan sekretaris5. Menciptakan lulusan dengan berdasarkan pada tuntutan UUSPN Ps.3 :- Beriman dan bertaqwa- Berahlak mulia- Sehat- Kreatif- Mandiri- Demokratis- Tanggung jawab- Disiplin dan jujur3. PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSIa. Tujuan Program Keahlian Akuntansi1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, khusus akuntansi.2. Mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisnis dan manjemen, khusus akuntansi.3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lngkup keahlian bisnis dan manajemen, khusus akuntansi4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.b. Jabatan dan Lingkup Pekerjaan :Jabatan tamatan program keahlian akuntansi adalah Penata Buku Muda, dalam lingkup pekerjaan akuntansi.c. Profil Kompetensi Tamatan :1. Melaksanakan Pelayanan Prima2. Mampu mengerjakan siklus akuntansi untuk perusahaan jasa dan dagang3. Mengetik berbagai naskah / dokumen4. Mengerjakan akuntansi pos baik secara manual maupun komputer5. Mencatat semua transaksi bidang keuangan6. Mengerjakan akuntansi usaha khusus dan perhitungan harga pokok produksi secara manual maupun komputer7. Menciptakan lulusan dengan berdasarkan pada tuntutan UUSPN Ps.3.Beriman dan bertaqwaBerahlak muliaSehatCakapKreatifMandiriDemokrasiTanggung jawabDisiplin dan Jujur

OSIS SMK YZA 4

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
Selayang Pandang OSIS SMK YZA 4 Bogora.
a. Tujuan OSIS- OSIS merupakan wadah organisasi bagi para siswa pada sekolah formal yang bertujuan :
- Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan potensi dan kemampuan positif yang dimilikinya.
- Memberikan dasar-dasar pendidikan dan pengalaman berorganisasi
- Memberikan arah terhadap kegiatan siswa menuju kegiatan yang mendukung kelancaran proses pendidikannya di sekolah.

b. Masa Jabatan Pengurus OSIS
Masa jabaran pengurus OSIS SMK YZA 4 Bogor minimal 1 (satu) tahun pelajaran dan maksimal 2 (dua) tahun pelajaran. Sehingga siswa yang duduk di tingkat 1 (satu) dapat memiliki kesempatan untuk menjadi pengurus OSIS dan bagi siswa yang duduk di tingkat 3 (tiga) tidak diberi kesempatan kembali untuk menjadi pengurus, tetapi potensinya dimanfaatkan untuk turut memberikan pembinaan dan pengalaman kepada adik kelas para penerusnya.

c. Sistem Kaderisasi Pengurus OSIS
Sistem pengkaderan OSIS SMK YZA 4 Bogor, dilaksanakan sebagai berikut :
- Calon pengurus OSIS diambil dari, siswa baru yang berpotensi saat MOS, siswa yang berminat dan pengurus kelas.
- Tes tertulis dan interview oleh Tim Kaderisasi Pengurus OSIS terdiri dari (Guru dan Kepala Sekolah).
- Melalui Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dengan pelaksana Alumni SMK YZA 4 Bogor.
- Penilaian akhir para calon pengurus OSIS setelah melalui tahap seleksi di atas untuk dipilih sebanyak 30 orang siswa pengurus OSIS.

d. Kegiatan OSIS
Dalam aktivitasnya OSIS berada di bawah naungan kelembagaan sekolah dan pembinaannya ditunjuk seorang Guru sebagai Pembina OSIS dengan jabatan strukturalnya Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dan Ekstrakurikuler. Adapun aktivitas rutin OSIS yang telah diprogramkan selama ini meliputi :
- Kegiatan Orientasi Siswa Baru
- Perayaan Hari Besar Nasional dan Keagamaan
- Kegiatan pelepasan lulusan (Perpisahan)
- Pemilihan Pengurus OSIS
- Latihan Dasar Kepemimpinan

Sedangkan aktivitas temporer yang sering dilaksanakan adalah :
- Mewakili sekolah dalam kegiatan siswa tingkat Kota atau Propinsi
- Mengikuti seminar-seminar yang bertemakan peningkatan kualitas generasi muda
- Mengikuti kegiatan bhakti sosial tingkat sekolah maupun tingkat kota.

e. Persyaratan Pengurus OSIS
Syarat-syarat pokok untuk menjadi pengurus OSIS SMK YZA 4 Bogor adalah :
- Siswa SMK YZA 4 Bogor yang aktif dan duduk di tingkat I atau II
- Percaya dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Memiliki dasar sikap mental kepribadian yang baik
- Memiliki dasar kemampuan berorganisasi, kreatif, inovatif, berjiwa pemimpin, punya kemauan keras untuk maju, ulet dan percaya diri.
- Memiliki potensi dalam bidang tertentu dan mau mengembangkannya ke arah yang lebih baik.

Minggu, 23 November 2008

CwO sOk CoOLL!!!!


Liat nie c QQ sooooooooooook
CooooLLLLL
yuaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Minggu, 09 November 2008


nak2 di hoze'y dsi pda cooooooooll yach!!!!!
alias coooooleumekkkkk..........
hehehehehehe..........

Jumat, 24 Oktober 2008

SEJARAH CUT NYAK DIEN

Cut Nyak Dhien (Lampadang, 18486 November 1908, Sumedang, Jawa Barat; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880 yang menyebabkan meningkatnya moral pasukan perlawanan aceh. Nantinya mereka memiliki anak yang bernama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda, namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakut encok dan rabun, sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh, disana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh, namun, ia menambah semangat perlawanan rakyat Aceh serta masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap, sehingga ia dipindah ke Sumedang, dan ia meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Latar belakang keluarga

Cut Nyak Dhien dilahirkan dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Lampadang, wilayah VI Mukim pada tahun 1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Machmoed Sati, perantau dari Sumatera Barat. Machmoed Sati mungkin datang ke Aceh pada abad ke 18 ketika kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Jamalul Badrul Munir. Oleh sebab itu, Ayah dari Cut Nyak Dhien merupakan keturunan Minangkabau[4][2]. Ibu Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang Lampagar.

Masa kecil

Pada masa kecilnya, Cut Nyak Dhien adalah anak yang cantik.[2] Ia memperoleh pendidikan pada bidang agama (yang dididik oleh orang tua ataupun guru agama) dan rumah tangga (memasak, melayani suami, dan yang menyangkut kehidupan sehari-hari yang dididik baik oleh orang tuanya). Banyak laki-laki yang suka pada Cut Nyak Dhien dan berusaha melamarnya. Pada usia 12 tahun, ia sudah dinikahkan oleh orangtuanya pada tahun 1862 dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga[4][2], putra dari uleebalang Lamnga XIII. Mereka memiliki satu anak laki-laki.

Perlawanan saat Perang Aceh

Belanda menyerang Aceh

Pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda menyatakan perang kepada Aceh, dan mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citdadel van Antwerpen. Perang Aceh meletus. Perang pertama (1873-1874), yang dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Machmud Syah melawan Belanda yang dipimpin Kohler. Saat itu, Belanda mengirim 3.198 prajurit. Lalu, pada tanggal 8 April 1873, Belanda mendarat di Pantai Ceureumen dibawah pimpinan Kohler, dan langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman dan membakarnya. Cut Nyak Dhien yang melihat hal ini berteriak:

Lihatlah wahai orang-orang Aceh!! Tempat ibadat kita dirusak!! Mereka telah mencorengkan nama Allah! Sampai kapan kita begini? Sampai kapan kita akan menjadi budak Belanda?

Kesultanan Aceh dapat memenangkan perang ini. Ibrahim Lamnga yang bertarung di garis depan kembali dengan sorak kemenangan, sementara Kohler tewas tertembak pada April 1873.

Van Heutsz sedang memerhatikan pasukannya dalam penyerangan di Perang Aceh
Van Heutsz sedang memerhatikan pasukannya dalam penyerangan di Perang Aceh

Pendudukan VI Mukim

Pada tahun 1874-1880, dibawah pimpinan Jenderal Van Swieten, daerah VI Mukim dapat diduduki Belanda pada tahun 1873, sedangkan Keraton Sultan jatuh pada tahun 1874. Cut Nyak Dhien dan bayinya akhirnya mengungsi bersama ibu-ibu dan rombongan lainnya pada tanggal 24 Desember 1875. Suaminya selanjutnya bertempur untuk merebut kembali daerah VI Mukim.

Kematian Ibrahim Lamnga

Ketika Ibrahim Lamnga bertempur di Gle Tarum, ia tewas pada tanggal 29 Juni 1878. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah akan menghancurkan Belanda.

Pernikahan dengan Teuku Umar

Setelah itu, Teuku Umar, tokoh pejuang Aceh, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, namun, karena Teuku Umar mempersilahkannya untuk ikut bertempur dalam medan perang, Cut Nyak Dien akhirnya menerimanya dan menikah lagi dengan Teuku Umar pada tahun 1880. Hal ini membuat meningkatnya moral semangat perjuangan Aceh melawan Kapke Ulanda (Belanda Kafir). Nantinya, Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar memiliki anak yang bernama Cut Gambang.

Rencana Teuku Umar

Teuku Umar, suami kedua Cut Nyak Dhien(sumber: foto-foto.com)
Teuku Umar, suami kedua Cut Nyak Dhien

Perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan perang fi'sabilillah. Sekitar tahun 1875, Teuku Umar melakukan gerakan dengan mendekati Belanda dan hubungannya dengan orang Belanda semakin kuat. Pada tanggal 30 September 1893, Teuku Umar dan pasukannya yang berjumlah 250 orang pergi ke Kutaraja dan menyerahkan diri kepada Belanda untuk menipu orang Belanda, sehingga saat mereka keluar dari hutan mereka berkata:

Mereka menyadari mereka telah melakukan hal yang salah, sehingga mereka ingin membayar kembali kepada Belanda dengan menolong mereka menghancurkan perlawanan Aceh

Belanda sangat senang karena musuh yang berbahaya mau membantu mereka, sehingga mereka memberikan Teuku Umar gelar Teuku Umar Johan Pahlawan dan menjadikannya komander unit pasukan Belanda dan kekuasaan penuh. Ia menyimpan rencana ini sebagai rahasia, walaupun dituduh sebagai penghianat oleh orang Aceh, bahkan, Cut Nyak Meutia datang menemui Cut Nyak Dhien dan memakinya. Cut Nyak Dien berusaha menasehatinya untuk kembali melawan Belanda, namun, ia masih terus berhubungan dengan Belanda. Teuku Umar mencoba untuk mempelajari taktik Belanda, sementara pelan-pelan mengganti sebanyak mungkin orang Belanda di unit yang ia kuasai menjadi unit Belanda yang merupakan gerilyawan Aceh. Ketika jumlah orang Aceh pada pasukan tersebut cukup, Teuku Umar melakukan rencana palsu pada orang Belanda dan mengklaim bahwa ia ingin menyerang basis Aceh. T

Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien pergi dengan semua pasukan dan perlengkapan berat, senjata, dan amunisi Belanda, lalu tidak pernah kembali. Penghianatan ini disebut Het verraad van Teukoe Oemar (penghianatan Teuku Umar).

Reaksi Belanda

Teuku Umar yang menghianati Belanda menyebabkan Belanda marah dan meluncurkan operasi besar-besaran untuk menangkap baik Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar. Namun, gerilyawan kini dilengkapi perlengkapan terbaik dari Belanda dan mengembalikan identitasnya menjadi pasukan gerilyawan. Mereka mulai menyerang Belanda sementara jendral Van Swieten diganti. Penggantinya, jendral Pel, dengan cepat terbunuh dan pasukan Belanda berada pada kekacauan untuk pertama kalinya. Selain itu, Belanda mencabut gelar Teuku Umar dan membakar rumahnya, dan juga mengejar keberadaannya.

Pembantaian Jendral Van Der Heyden

Dien dan Umar menekan Belanda dan menduduki Banda Aceh (Kutaraja) dan Meulaboh (bekas basis Teuku Umar) dan Belanda terus-terusan mengganti jendral yang bertugas. Pasukan gerilyawan kuat yang dilatih dan dibuat dan memimpil hal ini sukses. Sejarah yang mengerikan bagi orang Belanda terus terjadi, tetapi, jendral Van Der Heyden ditugaskan dan tidak pernah dilupakan oleh orang Aceh. Pembantaian yang berdarah dilakukan terhadap laki-laki, wanita dan anak-anak pada desa, ketika jendral Van Der Heyden masuk kedalam unit "De Marsose". Mereka dianggap biadab oleh orang Aceh dan sangat sulit ditaklukan, selain itu, kebanyakan pasukan "De Marsose" merupakan orang Tionghoa-Ambon yang menghancurkan semua yang ada di jalannya, termasuk rumah dan orang-orang.Akibat dari hal ini, pasukan Belanda merasa simpati kepada orang Aceh dan Van Der Heyden membubarkan unit "De Marsose".Peristiwa ini juga menyebabkan kesuksesan jendral selanjutnya karena banyak orang yang tidak ikut melakukan Jihad kehilangan nyawa mereka, dan ketakutan masih tetap ada pada penduduk Aceh.

Kematian Teuku Umar

Jendral Van Heutz memanfaatkan ketakutan ini dan mulai menyewa orang Aceh untuk memata-matai pasukan pemberontak sebagai informan sehingga Belanda menemukan rencana Teuku Umar untuk menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, dan akhirnya, Teuku Umar gugur tertembak peluru. Hal ini diketahui karena diinformasikan oleh informan yang bernama Teuku Leubeh.Ketika Cut Gambang, anak Cut Nyak Dhien mendengar kematian ayahnya, ia ditampar oleh ibunya yang lalu memeluknya dan Dien berkata:

Sebagai wanita Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah "Shaheed"

Bertempur bersama pasukan kecil

Akibat kematian suaminya, Cut Nyak Dien memimpin perlawanan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya dan mencoba melupakan suaminya. Pasukan ini terus bertempur sampai kehancurannya pada tahun 1901 dan berisi laki-laki dan wanita karena tentara Belanda sudah terbiasa berperang di medan daerah Aceh, selain itu, Cut Nyak Dien semakin tua. Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok dan juga jumlah pasukannya terus berkurang, serta sulitnya memperoleh makanan. Hal ini membuat iba para pasukan-pasukannya, termasuk salah satu pasukannya bernama Pang Laot Ali yang melaporkan lokasi markas Cut Nyak Dien pada Belanda karena iba, selain itu, agar Belanda mau memberinya perawatan medis dan membawa Belanda ke markas Cut Nyak Dhien di Beutong Le Sageu.

Ditangkap Belanda

Anak buah Cut Nyak Dhien yang bernama Pang Laot melaporkan lokasi markasnya kepada Belanda sehingga Belanda menyerang markas Cut Nyak Dien di Beutong Le Sageu. Mereka terkejut dan bertempur mati-matian, dan Pang Karim, pasukannya berkata akan menjadi orang terakhir yang melindungi Dien sampai kematiannya. Akibat Cut Nyak Dhien memiliki penyakit rabun, ia tertangkap dan ia mengambil rencong dan mencoba untuk melawan musuh, namun aksinya berhasil dihentikan oleh Belanda. Ia ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Ia dipindah ke Sumedang berdasarkan Surat Keputusan No 23 (Kolonial Verslag 1907 : 12). Cut Gambang berhasil melarikan diri ke hutan dan ia terus melanjutkan perlawanan yang sudah dilakukan ayah dan ibunya.[1]

Masa tua

Setelah ia ditangkap, ia dibawa ke Banda Aceh dan dirawat disitu. Penyakitnya seperti rabun dan encok berangsur-angsur sembuh. Belanda takut bahwa kehadirannya akan membuat semangat perlawanan, selain itu karena terus berhubungan dengan pejuang yang belum tunduk, akhirnya Belanda kesal, lalu ia dibuang ke Sumedang, Jawa Barat.

Dibuang di Sumedang

Ia dibawa Sumedang bersama dengan tahanan politik Aceh lainnya dan menarik perhatian bupati Suriaatmaja, selain itu, tahanan laki-laki juga mendemonstrasikan perhatian pada Cut Nyak Dhien, tetapi tentara Belanda dilarang mengungkapan identitas tahanan.Sampai kematiannya, masyarakat Sumedang tidak tahu siapa Cut Nyak Dhien yang mereka sebut "Ibu Perbu" (Ratu). Selama ia ditahan, ia ditahan bersama ulama bernama Ilyas yang segera menyadari bahwa Cut Nyak Dhien yang tidak dapat bicara bahasanya merupakan sarjana Islam, sehingga ia disebut Ibu Perbu.[1] Ia mengajar Al-Quran di Sumedang sampai kematiannya pada tanggal 8 November 1908. Ketika masyarakat Sumedang sudah beralih generasi dan gelar Ibu Perbu telah hilang, pada tahun 1960-an berdasarkan keterangan dari pemerintah Belanda, diketahui bahwa perempuan tersebut merupakan pahlawan dari Aceh yang diasingkan berdasarkan Surat Keputusan No 23 (Kolonial Verslag 1907 : 12).

Kematian

Setelah ia dipindah ke Sumedang, pada tanggal 6 November 1908, Cut Nyak Dhien meninggal karena usianya yang sudah tua. Makam "Ibu Perbu" baru ditemukan pada tahun 1959 berdasarkan permintaan Gubernur Aceh saat itu, Ali Hasan. Pada tahun 1960, orang lokal Sumedang yang mencari tahu kembali siapakah "Ibu Perbu", telah meninggal, namun, informasi datang dari surat resmi pemerintah Belanda pada "Nederland Indische", ditulis oleh Kolonial Verslag, bahwa "Ibu Perbu", pemimpin pemberontakan provinsi Aceh telah dibuang di Sumedang, Jawa Barat. Hanya terdapat satu tahanan politik wanita Aceh yang dikirim ke Sumedang, sehingga disadari bahwa Ibu Perbu adalah Cut Nyak Dhien, "Ratu Jihad" dan diakui oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No.106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964.

Makam

Menurut penjaga makam, makam Cut Nyak Dhien baru ditemukan pada tahun 1959 berdasarkan permintaan Gubernur Aceh, Ali Hasan. Pencarian dilakukan berdasarkan data yang ditemukan di Belanda. Masyarakat Aceh di Sumedang sering menggelar acara sarasehan, dan pada acara tersebut, peserta berziarah ke makam Cut Nyak Dhien dengan jarak sekitar dua kilometer. Menurut pengurus makam, kumpulan masyarakat Aceh di Bandung sering menggelar acara tahunan dan melakukan ziarah setelah hari pertama Lebaran, selain itu, orang Aceh dari Jakarta melakukan acara Haul setiap bulan November

Makam Cut Nyak Dhien pertama kali dipugar pada 1987 dan dapat terlihat melalui monumen peringatan di dekat pintu masuk yang tertulis tentang peresmian makam yang ditandatangani Ibrahim Hasan, Gubernur Daerah Istimewa Aceh di Sumedang tanggal 7 Desember 1987. Makam Cut Nyak Dhien dikelilingi pagar besi yang ditanam bersama beson dengan luas 1.500 m2. Di belakang makam terdapat musholla dan di sebelah kiri makam terdapat banyak batu nissan yang dikatakan sebagai makam keluarga ulama besar dari Sumedang yang pernah dibuang ke Ambon yang bernama H. Sanusi, dan juga keluarga H. Sanusi merupakan pemilik tanah kompleks makam Cut Nyak Dhien.

Pada batu nissan Cut Nyak Dhien, tertulis riwayat hidupnya, tulisan bahasa Arab, Surat At Taubah dan Al Fajar serta hikayat cerita Aceh.

Gerakan Aceh Merdeka melakukan perlawanan di Aceh untuk merdeka dari Republik Indonesia sehingga mengurangi jumlah peziarah ke makam Cut Nyak Dhien, selain itu, daerah makam ini sepi akibat sering diawasi oleh aparat, bahkan tidak ada yang tahu letak makam Cut Nyak Dhien berada di Gunung Puyuh.

Kini, makam ini mendapat biaya perawatan dari kotak amal di daerah makam karena pemerintah Sumedang tidak memberikan dana.

Minggu, 24 Agustus 2008

Hari Yang Menyebalkan

Sebel baget.....
ikh sebel baget hari ini coz web yang g bikin minggu kemarin ilang ga tau kmana pdahal minggu krang tuh di nilai!!!!!!
G dach brusaha buat nyari n bkin lagi tapi tetep ja ga bisa,,,, pengen nangis rasanya!!!!!!!!!
dach dmarahin lagi ma gurunya G takut kalau ga dapet nilai internet!!!!!!!!
untung ja da temen g yang nama' ian ngebantuin g bikin web yang baru lagi.........
g seneng baget akhir'y g pnya web baru,tapi kasian sich ma c ian coz web yang dia bikin minggu kemaren ilang sama sama kaya g!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Makasih yach yan tas bantuan'y.........................
Tapi g masih takut nich ma guru'y! g takut dimarahin ma dia!!!!!!!!!!
M'ga" ja guru'y bisa nerima hasil g teruz ngasih nilai dech ma g!!!!!!!!!!!!!

MERINDUKANMU

Saat aq tertawa diatas s'gala'y
Saat aq menangisi kekalahan qu
Aq ingin engkau s'lalu ada
Aq ingin engkau aq kenang
S'lama aq masih bisa bersnafas
Masih sanggup berjalan qu kan s'lalu memujamu
Mesqi qu tak tau lagi engkau ada dmana
Dengarkan aq au MERINDUKANMU...